Kades Tadoloiyo Sartono, S.IP, Momen Peringatan Kemerdekaan Adalah Momen Sakral yang harus di Maknai lebih dari Sekedar Bendera dan Hiasan Gapura Meriah

oleh -39 Dilihat

Berkabar.co – Konawe Utara. Menjelang Dirgahayu ke-80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati dan disakralkan setiap 17 Agustus, Pemerintah Desa Tadoloiyo, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), mengajak seluruh masyarakatnya untuk tidak hanya semangat saat rebutan hadiah lomba, tetapi juga semangat dalam menjaga persatuan bangsa.

Kepala Desa Tadoloiyo, Sartono, S.IP mengatakan bahwa peringatan kemerdekaan adalah momen sakral yang harus dimaknai lebih dari sekadar hiasan bendera dan gapura meriah.

Menurutnya, Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju bukan sekadar kata-kata manis di baliho, tapi panduan hidup yang sebaiknya diamalkan setiap hari.

“Kita ini kadang semangat Nasionalismenya baru muncul kalau sudah ada lomba tarik tambang atau panjat pinang. Padahal yang namanya nasionalisme itu seharusnya kita bawa setiap hari, terutama waktu ngantri bantuan BLT, biar nggak saling serobot,” ujarnya sambil tertawa kecil, Rabu 13 Agustus 2025.

BACA JUGA:  Bhayangkari  Cabang Konut dan Persit Kartika Candra Kirana Konut Gelar Pertandingan Volly Ball, Dalam Rangka Perkuat Sinergitas TNI & Polri.

Sartono menegaskan, kemerdekaan yang diraih para pahlawan bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan berdarah-darah.

“Pahlawan kita berkorban nyawa, kita sekarang cukup berkorban kuota internet untuk cari inspirasi bagaimana membangun desa,” tambahnya.

Tak lupa, ia mengajak warganya agar momen kemerdekaan dijadikan ajang mempererat silaturahmi mengibarkan bendera serentak, saling membantu, dan mengurangi kebiasaan saling sindir di warung kopi.

“Kalau para pejuang dulu bisa mengusir penjajah, masa kita tidak bisa mengusir rasa malas gotong royong?,” katanya.

Pemerintah Desa Tadoloiyo turut merayakan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) di Kecamatan Oheo, berbagai kegiatan, mulai dari upacara bendera, lomba rakyat, hingga malam refleksi kemerdekaan.

Namun Sartono mengingatkan, inti dari semua kegiatan itu adalah menanamkan semangat kebersamaan dan rasa memiliki terhadap Negeri.

“Saya berharap, setelah 17 Agustus, semangatnya jangan ikut gugur bersama bendera yang dilipat. Mari kita rawat persatuan ini seperti kita merawat tanaman padi gogoh dan cabai di pekarangan, penuh perhatian, biar tidak layu sebelum berbuah,” Imbuhnya.

BACA JUGA:  PEMDA KONAWE UTARA DAN PN UNAAHA TEKEN KERJASAMA LAYANAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT

Dengan ajakan penuh humor itu, Sartono berharap warganya tak hanya menjadi penonton sejarah, tapi juga pemain aktif dalam membangun masa depan Indonesia yang benar-benar Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, dan Maju.

Tak hanya itu, Sartono mengingatkan bahwa perjuangan para pendahulu wajib diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita wajib dan harus mengamalkan perjuangan itu. Program pemerintah, baik Nasional maupun ke Bumi Oheo, harus kita sukseskan demi Konawe Utara semakin Berdaya Saing. Ini rumah bersama kita semua, tempat kita Merawat Kebaikan dan Memastikan Keberlanjutan,” tegasnya.

Tak lupa Sartono menyampaikan semboyan kemerdekaan Republik Indonesia, “Indonesia kuat karena bersatu, maju karena berdaulat, dan jaya karena rakyatnya sejahtera. Selamat Dirgahayu 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia!.. Merdeka, Merdeka.., Merdeka…,”. (**)

 

Laporan : Bedirman