Berkabar.co – Konawe Utara. Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, Melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Tepatnya di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Minggu (3/7/2025).
Viva disambut pengalungan kain tenun Konasara, tenun khas Konawe Utara, serta persembahan Tari Umoara dan Tari Mondotambe dari Suku Tolaki.
Wamen Transmigrasi beserta rombongan turun dari mobil Toyota Fortuner 2024 berpelat RI 26.

Kedatangannya disambut langsung Bupati Konawe Utara, H.Ikbar, S.H,.M.H bersama Wakil Bupati H. Abu Haera, S.Sos,.M.Si.
Bupati Ikbar dalam sambutannya menyoroti potensi wilayah transmigrasi di Konawe Utara.
Dari 17 kabupaten/kota, menurut Ikbar Konawe Utara adalah wilayah terluas kedua dan jumlah penduduk terkecil kedua.
Kabupaten Konawe Utara dari 17 kabupaten/kota, sudah kami yang terluas kedua, dengan luas 5.003 km⊃2; tetapi jumlah penduduk yang masih kecil, dari 17 kabupaten/kota kami kedua terkecil,” jelas Ikbar.

Dengan potensi sumber daya besar, Ikbar meyakini kawasan transmigrasi di Konawe Utara memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama dalam bidang pertanian, peternakan, dan kehutanan.
Ikbar juga menekankan pentingnya dukungan infrastruktur, terutama pembangunan dan peningkatan kualitas jalan sebagai akses utama penghubung permukiman warga, lahan usaha, dan pusat layanan masyarakat.
Menurutnya, apabila akses jalan tersedia secara memadai, maka mobilitas masyarakat akan meningkat dan distribusi hasil usaha menjadi lebih efisien.

Ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga transmigrasi dan sekitarnya.
Wamen Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, mengaku senang dan terkesan saat pertama kali menginjakkan kaki di Konawe Utara.
Ia menyampaikan kekagumannya terhadap udara sejuk dan segar, ciri khas desa-desa transmigrasi. “Saya baru pertama kali di Konawe Utara, dan saya sangat senang sekali, hawanya sejuk. Inilah desa-desa transmigrasi, selalu memiliki hawa yang segar,” ujarnya terkesan.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen Viva juga menyampaikan tiga amanat Presiden Prabowo Subianto, pembentuk paradigma baru transmigrasi.
* Pertama, transmigrasi diarahkan sebagai upaya memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa, melalui proses akulturasi dan asimilasi antarsuku bangsa.
* Kedua, transmigrasi diharapkan menjadi instrumen pengentasan kemiskinan, bukan sekadar perpindahan penduduk melainkan proses peningkatan kesejahteraan terukur dan berkelanjutan.
* Ketiga, transmigrasi kini diarahkan untuk berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, terutama dalam penguatan kawasan transmigrasi sebagai sentra produksi beras.
Semua arahan itu, menurut Viva Yoga Mauladi, menjadi dasar bagi kementerian dalam merancang kebijakan pembangunan transmigrasi agar lebih efektif inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Inilah amanat Presiden Prabowo, inilah yang dirancang dalam bentuk paradigma baru transmigrasi,” ujar Viva Yoga Mauladi. (**)
Laporan : Redaksi