Berkabar.co – Konawe Utara – Kepemimpinan Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, S.H., M.H., dan Wakil Bupati H. Abuhaera, S.Sos., M.Si., kini memasuki fase yang penuh tantangan. Di tengah semangat membangun dan berbagai program strategis yang mulai dijalankan, pemerintah daerah dihadapkan pada kenyataan pahit: kondisi keuangan daerah yang belum stabil.
Keterbatasan anggaran dan fluktuasi pendapatan asli daerah (PAD) menjadi pekerjaan rumah besar bagi pasangan pimpinan daerah ini. Meski Konawe Utara dikenal sebagai wilayah dengan potensi sumber daya alam yang melimpah—khususnya di sektor pertambangan, pertanian, dan perikanan—namun kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap kas daerah dinilai belum optimal.
“Kami menyadari bahwa tantangan utama saat ini adalah bagaimana mengelola keuangan daerah dengan efisien di tengah situasi fiskal yang cukup ketat, walaupun demikian itu semua kami anggap sebagai suplemen penambah semangat untuk kami tetap optimis menyukseskan apa yg menjadi janji politik yang sudah tertuang dalam RPJMD 5 tahun kedepan dengan cara meningkatkan sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) yang di nilai menjadi kewenangan daerah dan bisa di pungut untuk pembangunan daerah ,” ujar H. Ikbar dalam salah satu kesempatan.
Kondisi keuangan yang fluktuatif ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penurunan transfer pusat, belum maksimalnya penyerapan PAD, hingga beban belanja pegawai dan kegiatan rutin pemerintahan yang cukup tinggi. Akibatnya, sejumlah program strategis seperti pembangunan infrastruktur dasar, pengembangan ekonomi rakyat, dan pemberdayaan masyarakat desa, harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
Meski demikian, H. Ikbar dan H. Abuhaera berkomitmen untuk tidak menunda program-program prioritas yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Menurut mereka, efisiensi dan realokasi anggaran menjadi strategi utama agar pembangunan tetap berjalan meski dalam keterbatasan fiskal.
“Pemerintah harus cerdas dan kreatif mencari sumber pembiayaan baru, memperkuat kemitraan dengan swasta, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan,” kata Wakil Bupati H. Abuhaera.
Keduanya juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Di tengah keterbatasan dana, masyarakat menuntut agar setiap rupiah yang dikeluarkan memiliki manfaat nyata dan tidak terjebak pada proyek-proyek seremonial.
Tokoh Pemuda Konawe Utara yang Juga Mantan Ketua BADKO HMI Sultra Irfan Karim, S.H menilai, stabilitas keuangan daerah menjadi ujian penting bagi duet kepemimpinan ini. Mereka harus mampu menyeimbangkan antara ambisi pembangunan dengan realitas fiskal yang ada, sambil menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahan daerah.
“Fokus utama seharusnya adalah memperkuat sumber pendapatan daerah non-tambang, seperti pertanian, perikanan, dan sektor jasa. Jika hanya bergantung pada sektor tambang, daerah akan terus berada dalam ketidakpastian fiskal,” ungkap Irfan, saat dimintai tanggapan.
Di sisi lain, Ikbar dan Abuhaera juga dihadapkan pada tantangan sosial seperti penyerapan tenaga kerja lokal, pemerataan pembangunan antar wilayah, dan penguatan kapasitas birokrasi. Kondisi ini menuntut strategi pembangunan yang lebih adaptif dan berkelanjutan, bukan sekadar mengejar angka pertumbuhan ekonomi.
Kendati situasi keuangan daerah belum stabil, berbagai kalangan sangat optimis terhadap arah kepemimpinan keduanya. Gaya kepemimpinan yang tegas, terbuka, dan komunikatif dinilai menjadi modal penting dalam menggerakkan birokrasi dan menjaga semangat masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
“Kami percaya, Bupati dan Wakil Bupati akan mampu membawa Konawe Utara keluar dari tekanan fiskal ini. Dengan manajemen keuangan yang baik, transparan, dan berpihak pada rakyat, daerah ini bisa bangkit,” ujar Hendrik, Salah Satu tokoh Pemuda Pemerhati Kebijakan Daerah yang juga Ketua Koalisi Rakyat Konut asal Kecamatan Asera.
Kini, tantangan terbesar bagi Ikbar dan Abuhaera bukan hanya soal menata keuangan daerah, tetapi juga membangun kepercayaan dan harapan masyarakat di tengah keterbatasan. Keberhasilan mereka akan ditentukan oleh kemampuan menjaga keseimbangan antara visi besar pembangunan dan kebijakan realistis di lapangan.
Dengan kerja keras, integritas, dan kolaborasi seluruh elemen pemerintahan serta masyarakat, Konawe Utara di bawah kepemimpinan H. Ikbar dan H. Abuhaera diharapkan mampu keluar dari badai fiskal menuju daerah yang stabil, mandiri, dan sejahtera.
Laporan : Redaksi





