Berkabar.co – Konawe Utara – Motui. PT. Bumi Konawe Abadi (BKA) merupakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) komoditas nikel yang berlokasi di Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan luas lahan 419,60 hektare, dan aktif melakukan kegiatan produksi serta penjualan sampai saat ini. (7/8/2025)
Sejumlah Pemuda & Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Motui (HIPPMA MOTUI) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor operasional PT. Bumi Konawe Abadi (BKA) pada Rabu (6/8/25), menuntut perusahaan agar segera merealisasikan program CSR (Corporate Social Responbility) di bidang pendidikan untuk wilayah Kecamatan Motui, sebagai wilayah yang terdampak dari aktivitas pertambangan tersebut, sehingga hal demikian menjadi komitmen Tanggung Jawab dari perusahaan.
Aksi ini merupakan bentuk keresahan mahasiswa atas belum adanya perhatian nyata dari PT. BKA terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia di wilayah Kecamatan Motui, khususnya melalui dukungan beasiswa pendidikan tinggi.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyoroti minimnya kontribusi PT. BKA terhadap pengembangan SDM, khususnya dalam bentuk beasiswa dan pelatihan keterampilan bagi pemuda setempat.
“Kami menuntut PT. BKA untuk tidak hanya mengambil hasil alam dari Bumi Motui, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan masyarakat di sini,” ujar Jenderal Lapangan Aksi, Muhaimin.
Hippma Motui menekankan bahwa bantuan beasiswa pendidikan sangatlah penting untuk direalisasikan, apalagi yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah, terutama di tengah kondisi sosial ekonomi masyarakat yang banyak terdampak oleh aktivitas industri pertambangan.
“Sudah bertahun-tahun PT. BKA beroperasi, tetapi belum ada program beasiswa yang jelas, terstruktur, dan berkelanjutan untuk Siswa dan Mahasiswa Kecamatan Motui. Ini bentuk pengabaian terhadap hak masyarakat atas pembangunan pendidikan,” tegas Muhaimin.
Dalam tuntutannya, HIPPMA MOTUI meminta agar PT. BKA :
1. Mengalokasikan dana CSR untuk sektor pendidikan secara berkelanjutan, berupa program beasiswa untuk Siswa & Mahasiswa, serta membangun pusat pendidikan dan pelatihan vokasional untuk generasi muda di wilayah Kecamatan Motui;
2. Libatkan HIPPMA MOTUI sebagai mitra pelaksana program CSR Pendidikan;
3. Laksanakan program CSR secara partisipatif, transparan, dan akuntabel.
Setelah beberapa jam melakukan orasi, massa aksi dari Hippma Motui akhirnya dipertemukan dengan pihak management PT. BKA untuk melakukan audiensi terkait dengan beberapa point tuntutan. Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan melalui Darwin Nainggolan selaku Legal PT. BKA menyampaikan bahwa program beasiswa yang dimaksud akan diupayakan direalisasikan tahun 2025.
“Program pendidikan ini akan kita realisasikan di tahun ini, nah mengenai kapan waktunya, blum bisa kami pastikan, karena kami mesti koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini pemerintah, dan terkait tuntutan teman-teman akan kami sampaikan kepada pimpinan di Jakarta, karena harus ada persetujuan dari pimpinan, tapi intinya akan kami laksanakan di tahun 2025,” Ucap Darwin dalam video berdurasi 1 menit 49 detik.
Usai beraudiens, Hippma Motui bersepakat dengan pihak PT. BKA untuk melaksanakan pertemuan dengan pemerintah setempat bersama tokoh-tokoh masyarakat Kecamatan Motui.
Hippma Motui menyatakan akan terus mengawal isu ini dan tidak menutup kemungkinan melakukan aksi lanjutan jika perusahaan tidak memberikan respons konkret dalam waktu dekat.
“Pendidikan adalah hak dasar, bukan hadiah. CSR bukanlah kebaikan hati perusahaan, melainkan kewajiban hukum dan moral terhadap masyarakat yang wilayahnya dieksploitasi,” tambah Ketua Hippma Motui, Sudarto Bambang Baskoro.
“Nikelmu untung, Anak bangsa harus tumbuh cerdas!. CSR bukan seremonial, Tapi tanggung jawab moral. Dari tambang untuk pendidikan, bukan untuk elit kepentingan,” Tutup Darto.
Laporan : Redaksi





