Gelaran Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diwarnai Kericuhan, Ketua DPC PPP Konut, Hevied Saranani, S.T,.M.T : Ini Bagian dari Dinamika Politik 

oleh -271 Dilihat

Berkabar.co – Jakarta. Gelaran Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali menyita perhatian publik. Forum politik yang sejatinya diharapkan menjadi wadah konsolidasi dan penyatuan visi para kader, justru diwarnai kericuhan. Suasana memanas setelah terjadi silang pendapat antar-kubu terkait mekanisme pemilihan pucuk pimpinan, tata tertib sidang, hingga perebutan dominasi suara.

Beberapa peserta yang hadir menuturkan bahwa interupsi demi interupsi mewarnai jalannya sidang pleno. Ketegangan semakin meningkat saat dua kubu bersikukuh mempertahankan argumennya, hingga berujung pada adu mulut bahkan aksi saling dorong di arena muktamar. Aparat keamanan yang berjaga pun harus turun tangan untuk meredam agar kericuhan tidak meluas.

Meski demikian, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Konawe Utara, Hevied Saranani, S.T., M.T., menanggapi situasi ini dengan tenang. Menurutnya, kericuhan dalam forum sebesar muktamar merupakan hal yang wajar, bahkan sering terjadi ketika agenda sudah memasuki tahap penentuan pucuk pimpinan.

BACA JUGA:  PT SBP Tunjukkan Kepedulian Nyata, Koalisi Rakyat Konawe Utara Untuk Keadilan Tambang Beri Apresiasi

“Ini bagian dari dinamika politik. Hal seperti ini sering terjadi dalam forum besar seperti muktamar, apalagi ketika masuk ke agenda penentuan pimpinan partai. Semua kubu ingin memperjuangkan aspirasinya masing-masing. Itu sah-sah saja, asal tetap dalam bingkai demokrasi,” jelas Hevied Saranani kepada awak media.

Lebih jauh, Hevied menegaskan bahwa kericuhan bukan berarti menunjukkan perpecahan yang serius di tubuh PPP. Ia menyebut justru dinamika ini menandakan partai masih hidup dan para kader memiliki semangat tinggi dalam memperjuangkan arah kepemimpinan partai.

BACA JUGA:  Perumda Konasara : Legitimasi Politik, Hukum, dan Publik – Instrumen Anti Tolak bagi Seluruh Perusahaan IUP di Konawe Utara

“Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan ini dengan dewasa. Setelah dinamika selesai, semua kader harus kembali bersatu demi kepentingan partai dan umat. Jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita terpecah,” tambahnya.

Panitia pelaksana sendiri memastikan bahwa jalannya muktamar tetap berlanjut setelah situasi dapat diredakan. Hingga berita ini diturunkan, forum telah kembali berlangsung meski masih dalam suasana tegang.

Muktamar PPP kali ini dinilai publik sebagai momentum penting untuk menentukan arah baru partai berlambang Ka’bah, terlebih menjelang tahun politik yang akan datang. Harapan besar pun tertuju pada hasil muktamar agar mampu melahirkan kepemimpinan yang solid, kuat, serta mampu menjaga marwah partai dalam percaturan politik nasional.

 

Laporan : Redaksi