Berkabar.co – Kendari, 15 Agustus 2025 – Menjelang peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Sulawesi Tenggara menyoroti maraknya kasus korupsi yang kembali menyeruak di tubuh pemerintahan. Ia menilai praktik korupsi yang menggerogoti anggaran rakyat bagaikan “kado spesial” yang memalukan dari pemerintah untuk rakyat di hari kemerdekaan.
Menurut Ketua EW-LMND Sultra, peringatan 80 tahun kemerdekaan seharusnya menjadi momentum evaluasi besar terhadap capaian bangsa, bukan justru diwarnai oleh kabar pejabat yang ditangkap karena korupsi. “Korupsi bukan hanya mencuri uang rakyat, tapi juga merampas masa depan generasi bangsa. Ironisnya, ini terjadi di momen yang seharusnya menjadi refleksi kemerdekaan sejati,” tegasnya.
EW-LMND Sultra mencatat sejumlah kasus korupsi terbaru, termasuk dugaan penyalahgunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan proyek-proyek pembangunan daerah yang mestinya dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Menurut mereka, praktik kotor ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan rendahnya komitmen pemberantasan korupsi di tubuh pemerintahan.
“Rakyat sudah terlalu sering disuguhi drama korupsi dari tahun ke tahun. Pemerintah harus berhenti menjadikan peringatan kemerdekaan sekadar seremoni, sementara uang negara dihabiskan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Hentikan impunitas dan tindak tegas tanpa pandang bulu,” ujarnya.
EW-LMND Sultra juga mendesak KPK dan aparat penegak hukum lainnya untuk mengusut tuntas semua kasus korupsi yang melibatkan pejabat, baik di pusat maupun daerah, terutama di Sulawesi Tenggara. Mereka menekankan bahwa keberanian penegak hukum dan ketegasan pemerintah adalah kunci agar korupsi tidak lagi menjadi tradisi tahunan.
“80 tahun lalu kita memerdekakan negeri dari penjajah. Hari ini, kita ditantang untuk memerdekakan negeri dari para koruptor. Jangan biarkan korupsi menjadi kado yang terus kita terima setiap tahun,” pungkas Ketua EW-LMND Sultra.
Laporan : Redaksi